Festival Seni Di Beijing

Festival Seni Di Beijing – 1. Festival Seni Modern

Festival Seni Modern yang diadakan setiap tahunnya di Beijing ini merupakan event kesenian terbesar sepanjang tahun. Festival ini diadakan tepatnya di Lapangan Tiananmen. Dalam festival ini, banyak dipamerkan karya-karya seni yang dibuat oleh tokoh-tokoh terkenal di dunia.

Karya-karya tersebut mampu memukau para wisatawan yang berkunjung ke Beijing, maupun dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi Beijing. Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan karya-karya seni dari tokoh-tokoh dunia kepada masyarakat umum. Festival ini diadakan mulai pertengahan bulan September hingga pertengahan bulan Oktober tiap tahunnya. poker asia

Festival Seni Di Beijing

Di Beijing sendiri, sering diadakan festival-festival penting di Lapangan Tiananmen, karena lapangan ini merupakan tempat yang sangat luas sehingga pengunjung yang datang dapat melihat karya-karya seni yang dipamerkan dengan leluasa. Seni modern telah mengalami perubahan dari masa ke masa. Para pekerja seni pun terus mengembangkan karya-karya seni mereka, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman yang modern ini. Karya seni yang dipamerkan di sini antara lain merupakan karya seni rupa, ada patung, lukisan, foto, gambar, dan lain-lain. https://www.mrchensjackson.com/

Di Beijing sendiri, sering diadakan festival-festival penting di Lapangan Tiananmen, karena lapangan ini merupakan tempat yang sangat luas sehingga pengunjung yang datang dapat melihat karya-karya seni yang dipamerkan dengan leluasa. Seni modern telah mengalami perubahan dari masa ke masa. Para pekerja seni pun terus mengembangkan karya-karya seni mereka, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman yang modern ini. Karya seni yang dipamerkan di sini antara lain merupakan karya seni rupa, ada patung, lukisan, foto, gambar, dan lain-lain

2. Festival Teh

Festival Seni Di Beijing

Sebuah festival tradisional yang diadakan di kota Beijing adalah Festival Minum Teh. Festival ini diadakan secara rutin setiap tahunnya di Lapangan Tiananmen. Masyarakat Beijing khususnya, sangat memegang teguh tradisi yang diwariskan secara turun temurun ini. Bahkan minum teh telah menjadi kebiasaan masyarakat Cina pada umumnya berabad-abad silam.

Dulu, teh menjadi minuman yang sangat mewah di kalangan kerajaan. Kebiasaan minum teh ini dimulai ketika masa Dinasti Tang (618-907 Masehi). Kaisar Dinasti Tang sering menyuguhkan minuman teh kepada tamu yang datang ke Istana. Teh yang disuguhkan, dituangkan ke dalam gelas kecil yang terbuat dari keramik. Teh yang disuguhkan kepada tamu Kaisar tidak sembarangan teh. Hanya teh yang diolah dari tangan-tangan ahli dari pembuat teh yang disuguhkan kepada tamu Kaisar.

Pada masa itu, bahkan ada Pakar Teh, yaitu orang yang ahli dan berpengalaman di bidang menanam, membuat, menyeduh, dan cara meminum teh. Teh yang disajikan di kerajaan, dibuat dari daun teh yang berkualitas, direbus dengan suhu tertentu, lalu ditambahkan bahan-bahan herbal, ada juga yang ditambahkan dengan ginseng, sehingga saat di seduh aroma tehnya benar-benar harum. Kemudian teh yang telah dibuat dituangkan ke dalam poci keramik, lalu disediakan gelas-gelas kecil dari keramik pula untuk meminumnya. Pepatah Cina mengatakan “Rasa teh yang nikmat tergantung dari Poci tehnya”, hal ini menjadi hal yang penting dalam pembuatan teh yang dikonsumsi oleh para Kaisar, karena poci keramik juga menentukan rasa dari teh yang dibuat. Itulah sebabnya mengapa poci teh di Cina berharga sangat mahal. Pada jaman dahulu, para kaisar menikmati teh tanpa ditambahkan gula, sehingga rasa teh yang diminum masih alami dan berkhasiat.

3. Festival Bunga Lotus

Festival Seni Di Beijing

Anda tentunya kerap mendengar tentang bunga teratai dan lotus. Bunga ini selain indah, juga mempunyai banyak kegunaan. Namun tahukah Anda bahwa ternyata bahwa bunga Lotus dan bunga teratai ternyata berbeda?

Salah satu yang membedakannya adalah kelopaknya. Kelopak bunga Lotus lebih lebar dan tidak beraturan. Sementara bunga teratai sebaliknya, kelopaknya tumbuh beraturan juga mempunyai bentuk dan ukuran yang hampir sama. Selain itu, bunga Lotus tumbuh di lumpur atau dasar kolam.

Jika mekar, batangya akan tumbuh ke atas melewati air kolam. Sedangkan bunga teratai daunnya ada di permukaan air dan bunganya pun menempel di daun. Namun apalah artinya perbedaan tersebut. Dua-duanya sama-sama bunga yang indah yang sangat menarik untuk dinikmati. Salah satu tempat Anda bisa menikmati kebun bunga lotus atau teratai adalah di distrik Baihe, kota Tainan, Taiwan. Tidak hanya warna putih atau pink seperti kebanyakan bunga teratai, di sini Anda juga akan menemukan bunga dengan berbagai macam warna seperti ungu dan kuning.  Anda dapat menikmati suasana pedesaan dan mengunjungi kebun-kebun teratai menggunakan sepeda.

Selain itu, pengunjung juga dapat merasakan sensasi duduk di daun teratai raksasa ketika berada di perkebunan. Namun hal tersebut hanya diperbolehkan bagi pengunjung yang berbobot kurang dari 45 kilogram. Di Baihe, Anda juga dapat membeli berbagai macam olahan teratai atau lotus. Olahan tersebut dapat berupa produk kosmetik seperti sampo, bedak, sabun dan lain sebagainya. Selain itu ada pula olahan lotus berupa makanan seperti es krim, teh, biskuit dan masih banyak lainnya.

4. Festival Musim Gugur

Festival Pertengahan Musim Gugur ini dirayakan pada hari ke-15 bulan delapan kalender Tionghoa, yang biasanya jatuh pada minggu kedua bulan September sampai minggu kedua Oktober bahkan sering diperpanjang hingga ke akhir tahun. Festival ini juga dikenal dengan sebutan Festival Kue Bulan di Indonesia. Disebut demikian karena kue bulan merupakan panganan tradisional Tionghoa yang menjadi sajian wajib pada perayaan Festival musim gugur setiap tahun.

Umumnya kue bulan berbentuk bulat atau persegi dengan panjang diameter 10 cm dan dengan tebal 4-5 cm. Bentuk ini sekaligus melambangkan kebulatan dan keutuhan. Namun, seiring perkembangan zaman, ragam bentuk kue bulan pun mulai bermunculan. Asal-usul kue ini bermula dari panganan sesaji pada persembahan dan penghormatan untuk leluhur di musim gugur, yang biasanya merupakan masa panen yang dianggap penting dalam kebudayaan Tionghoa yang berbasis agrikultural.

Isinya bisa berupa kacang merah atau pasta biji teratai dan beberapa ada yang menambahkannya dengan kuning telur asin. Kue bulan biasanya dimakan dengan porsi kecil didampingi teh khas Cina. Ketika festival ini digelar, para keluarga memberikan bingkisan kue bulan sebagai hadiah untuk sanak saudara mereka. Shanghai Botanical Garden terdapat dua bagian yang besar yaitu taman utama dan konservatorium. Taman dibuka dari jam 06:00 – 18:00 untuk pintu masuk taman utama, sedangkan untuk konservatorium buka jam 08:30 – 17:00. Anda dapat membayar 15 CNY untuk tiket masuk taman utama, 30 CNY untuk masuk konservatorium. Namun apabila Anda ingin mengunjungi semua bagian Shanghai Botanical Garden cukup mengeluarkan 40 CNY untuk tiket combo. Tips bagi Anda, tur berkelompok lebih dari 30 orang akan mendapat diskon 8 % – 6 % dan pelajar dengan menunjukkan kartu tanda pelajar atau mahasiswa mendapat diskon 8 %. Jika Anda ingin menikmati taman dengan bersepeda, Shanghai Botanical Garden juga menyediakan penyewaan sepeda.

Pameran Día de los Muertos Di Yogyakarta

Pameran Día de los Muertos Di Yogyakarta – Mengenang kembali kawan seperjuangan dalam berkesenian dan berkebudayaan, Asmara Rupa sebuah program dari Asmara art & coffee shop untuk memberikan ruang bagi seniman-perupa mempresentasikan karyanya, menghelat pameran seni rupa bertajuk Dia de Los Muertos.

Pameran ini dibuka oleh seniman-perupa Ugo Untoro, Senin (2/9) malam. Dalam sambutannya Ugo menyampaikan bagaimana kontribusi seniman-perupa, yang telah meninggal dunia  yang karyanya ikut dipamerkan, bagi perjalanan seni rupa Indonesia khususnya Yogyakarta. idnpoker

Pameran Día de los Muertos Di Yogyakarta

“Mereka telah mempersembahkan tubuh, hati, dan pikiran, hingga akhir hidupnya tanpa lelah. Tanpa sesal. Tanpa keluh. Sebab pikiran juga mengandung resiko seperti kehidupan yang mengandung kematian. Mereka adalah para martir yang menghadapi kematiannya dengan senyum kemenangan karena seni telah menyelamatkan mereka,” jelas Ugo saat memberikan sambutan pembukaan pameran. www.benchwarmerscoffee.com

Ugo juga memberikan kesaksian perjalanan proses bersama seniman-perupa yang telah meninggal semenjak kampus ISI Yogyakarta masih berada di Gampingan, Wirobrajan.

“Saya merasa lukisan saya paling jelek di kampus (ISI Yogyakarta). Tiba-tiba ada S Teddy yang lukisannya lebih jelek lagi. Saya langsung merasa Teddy ini berani. Hanya waktu itu dia lebih ke ide, pemikiran, membicarakan seni rupa secara benar konseptualnya. Mas, ajarin aku melukis dong. Dia yang paling semangat belajar melukis. Dini hari datang ke tempat saya dengan membawa satu rol kanvas. Semangatnya sangat total. Seperti menyerahkan hidupnya untuk seni,” jelas Ugo.

Bagi Ugo tahun 1990-an di kompleks Gampingan (kampus ISI Yogyakarta) seperti ada atmosfir baru dalam penciptaan (karya seni) yang penuh dengan semangat, dinamis, perdebatan yang sengit sekaligus tahun terbaik bagi saya dan teman-teman yang ada saat itu. Era yang sangat bergairah bagi dunia seni rupa di Yogyakarta saat itu. Kita berproses tanpa pretensi apapun. Hiperbolnya, seniman memperjuangkan dan menyerahkan hidup kita untuk seni.

Tahun 1990-an dimana kampus menjadi ajang penggodogan mental dan gagasan maupun eksperimen-eksperimen yang sering kali ekstrim. Tahun-tahun itulah mereka datang membakar Gampingan dengan semangat bahasa keberanian yang baru dan luar biasa saat itu. Mereka inilah yang telah menyerahkan pikiran, hati, dan tubuhnya secara penuh untuk dunia yang mereka pilih: seni. Hingga seni hari ini menjadi lebih kaya bahasa, idiom, dan dinamis meskipun ada semangat dan karakter yang mulai hilang saat ini.

Seniman-perupa yang terlibat dalam pameran Dia de Los Muertos adalah S Teddy D (alm) Yustoni Volunteero (alm), Dwi Setiawan (alm), Titus Garu Himawan (alm), Fuad Danar Sucipto (alm), Lulus Santosa (alm), Afiriana Dewi (alm), Danang Spike (alm), Alberthus Taruna Kromen (alm), serta Tatang Rahman (alm).

Karya kesepuluh seniman-perupa yang telah meninggal tersebut dipajang di dinding Asmara art & coffee shop bersama karya seniman-perupa Arya Panjalu, Bob ‘Sick’ Yudhita, Theresia Agustina Sitompul, Lelyana Kurniawati, Budi Santosa, Danang Hpe, Tohjaya Tono, Ali Vespa, Fatoni Makturodi, Joko ‘Gundul’ Sulistiyono, Marthin Louis Kromen, Efnu Nirwana, Rudi ‘Grakk’ Ardianto, Dhomas ‘Kampret’ Yudhistira.

Seniman-perupa yang telah meninggal tersebut diakui memberikan pengaruh yang signifikan bagi perkembangan seni rupa kontemporer di Yogyakarta sejak tahun 1990-an hingga saat ini.

Publik seni rupa tentu masih ingat dengan aksi mendiang S Tedy Darmawan bersama Yustoni Volunteero saat membuat performance art di pelataran Jogja National Museum pada pertengahan tahun 1990-an dalam sebuah dialog tanpa kata. Kedua seniman-perupa duduk di atas kursi dalam posisi berseberangan dan sibuk dalam dialog bisu di tengah lapangan depan Pendapa Ajiyasa Jogja National Musuem. Menariknya, kedua seniman-perupa hanya mengenakan penutup kepala (peci) tanpa selembar kain pun menempel di badannya. Aksi tersebut membuat geger seni rupa Yogyakarta dan terus dicatat dalam ingatan kolektif dunia seni rupa Indonesia.

Secara kekaryaan maupun kolektivitas, seniman-perupa yang telah meninggal memberikan pengaruh bagi tumbuhnya komunitas maupun ruang-ruang kolektif di Yogyakarta yang menjadi gerbong bagi pergerakan seni rupa kontemporer maupun pembacaan dinamika-realitas-isu sosial politik saat itu hingga hari ini, salah satunya Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi.

Día de Los Muertos dalam bahasa Spanyol memiliki arti Hari Peringatan bagi Orang-orang yang Telah Meninggal adalah sebuah hari raya Meksiko yang diperingati di seluruh Meksiko, terutama di wilayah bagian Tengah dan Selatan, dan oleh orang-orang keturunan Meksiko yang tinggal di tempat lain, terutama Amerika Serikat.

Día de Los Muertos diakui secara internasional di banyak budaya lainnya. Hari raya yang diperingati lebih dari satu hari ini berfokus pada berkumpulnya keluarga dan teman untuk mendoakan dan mengenang kembali teman dan anggota keluarga yang telah meninggal dunia, dan membantu mendukung perjalanan spiritual mereka. Pada tahun 2008, tradisi tersebut didaftarkan dalam Daftar Warisan Budaya Tak benda UNESCO.

Manusia percaya akan tetap bisa menjalin komunikasi dengan mereka yang sudah meninggal dunia, dengan leluhur yaitu dengan jalan ritual dan doa.  Hidup dan kematian adalah sebuah perjalanan, saat ini kita masih melakukan ziarah di dunia , kelak kita pun akan melakukan perjalanan yang sama dengan mereka yang telah mendahului kita di alam kematian. Komunikasi dengan mereka kita lakukan agar masing-masing pihak (kita yang masih hidup dan mereka yang telah meninggal) dapat saling membantu dalam laku ziarah  hidup yang sedang kita jalani.

Pameran Día de Los Muertos yang berlangsung di Asmara art & coffee shop, Jl. Tirtodipuran no 22 Yogyakarta 2-11 September 2019 menjadi sebentuk penghormatan dan komunikasi dengan mereka, kawan-kawan, saudara, dan sahabat kita yang telah meninggal dunia. Mereka yang telah pergi tak kan pernah kembali tetapi kenangan yang mereka tinggalkan akan tetap ada. Namun dengan segala pencapaian yang telah disumbangkan bagi seni berikut pewarnaannya, mereka sesungguhnya tidak pernah pergi.

Pameran Día de los Muertos Di Yogyakarta

Pameran Día de los Muertos pertama kali dilahirkan dalam kebudayaan di Meksiko. Día de los Muertos pertama kali dilakukan ribuan tahun lalu bersama dengan orang-orang Aztec, Toltec, dan Nahua. Perayaan ini diselenggarakan karena mereka menganggap berduka atas kematian orang lain merupakan hal yang tidak sopan. Satu hal yang wajib Anda tahu: Día de los Muertos, atau Day of the Dead, bukanlah Halloween versi Meksiko. Meskipun berhubungan, namun dua peringatan ini memiliki perbedaan tradisi dan suasana.

Jika Halloween digambarkan sebagai malam penuh teror, maka Día de los Muertos merupakan perayaan dua hari yang penuh dengan warna dan sukacita. Tentu saja, temanya sama-sama kematian, tapi poin utama dari Día de los Muertos adalah menunjukkan cinta dan penghormatan kepada anggota keluarga yang telah meninggal. Di kota-kota di Meksiko, banyak orang bersuka ria sambil mengenakan kostum dan riasan wajah berwarna-warni. Mereka juga melakukan parade, berpesta, menyanyi, menari dan memberikan persembahan kepada arwah orang terkasih. Ritual yang dilakukan penuh dengan makna simbolis.

Lukisan Termahal di Dunia Saat Ini

Lukisan Termahal di Dunia Saat Ini – Melukis merupakan salah satu hobi yang sedang banyak digeluti saat ini  oleh sebagian besar seniman, melukis selain diakrenakan pada hobi juga sebagai pengekspresian diri dari senimannya, dan juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengumpulkan materi yang dapat dibilang cukup atau bahkan sangat menjanjikan. Untuk seniman berkelas bahkan bisa menjual sebuah karya seni yang dibuatnya denga harga triliunan rupiah.

Melukis yang adalah kegitan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat sebuah kesan tertentu. Media untuk menghasilkan lukisan sering kali diatas kanvas, akan tetapi pada saat sekarang ini media untuk melukis bisa berupa kertas, papan, dan bahkan film dan fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan, alat yang digunakan dalam melukispun tidak melulu diidentikan dengan sebuah kuas  akan tetapi dewasa ini bisa menggunakan apa saja asalkan dapat memberikan imajinasi tertentu sesuai dengan media yang digunakan. idn poker

Seiring dengan berkembangnya dunia seni lukis, sebuah karya seni lukis bukan hanya menjadi kepusaan tersendiri bagi pelukis dan penikmat lukisan akan tetapi menjadi sebuah gengsi tersendiri bagi orang-orang yang memang mencintai kesenian ini. Lukisan yang saat ini paling mahal didunia biasanya disimpan di sebuah museum dan galeri seni di negara Eropa dan Amerika. Lukisan yang dibuat oleh seniman ternama dianggap hal yang berharga agar para penggemar seni dapat membeli lukisan tersebut pada saat dilelang.

Beberapa lukisan yang dikategorikan sebagai lukisan termahal di dunia sering juga dianggap sebagai lukisan yang biasa dan mungkin bisa dibuat oleh anak sekolah dasar, tetapi harga yang ditawarkan bisa mencapai jutaan hanya karena dilukis oleh pelukis terkenal sekelas Vincent Van Gogh, Salvador Dali atau Pablo Picasso (baca: seni lukis ). Tidak heran jika dibanyak negara mulai menjamur para pencinta lukisan yang mau membayar mahal untuk sebuah karya yang disukainya. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Dan berikut ini adalah daftar lukisan-lukisan paling mahal di dunia, yang secara sadar diburu para kolektor lukisan dengan rela menghabiskan uang milyaran hingga triliunan rupiah hanya untuk membeli karya seni lukisan, beberapa lukisan bahkan tidak hanya dihsilkan oleh seniman lukis terkenal tetapi juga para pelukis biasa.

1.No. 5 1948

Lukisan Termahal di Dunia Saat Ini

Lukisan ini adalah lukisan karya seniman Jayson Pollock yang jika dilihat sekilas seperti sebuah gambar peta buta yang dilintasi sebuah benang warna kuning yang dilukis secara acak yang dibuat pada tahun 1948.

Saat ini harga dari lukisan Jayson Pollock mencapai  $162.700.000. Sebuah nominal yang tidak sedikit hanya untuk sebuah lukisan memang, namun para penggemar seni tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk membeli karya hasil lukisan Jayson Pollock ini.

2. Women III

Lukisan berjudul Women III adalah merupakan hasil karya yang dibuat oleh seniman yang menganut aliran lukisan abstrak ekspresionis willem de Kooning dan merupakan salah satu dari enam lukisan yang diselesaikan antara tahun 1951 dan 1953. Lukisan ini berhasil dijual dalam Tehram Museum of Contempory Art Collection pada tahun 2006.

Lukisan yang menggambarkan sosok seorang wanita dengan desain yang abstrak ini lalu kemudian dijualnya kepada Steven Cohen seharga $137.500.000 dan saat ini harga dari lukisan yang bertajuk wanita dengan desain abstrak bernilai seharga $159.800.000.

3. Potrait of Adele Bloch-Bauer I

Lukisan Termahal di Dunia Saat Ini

Lukisan ini bertajuk warna kuning keemasan dengan objek seorang perempuan yang terlihat sedang duduk sendirian dengan raut mukanya yang entah menyiratkan apa. Lukisan karya Gustav Klimt denga Potrait Adele Bloch Baour sebagai objeknya.

Lukisan ini dianggap sebagai salah satu lukisan yang menjadi karya terbesarnya. Lukisan ini berhasil terjual dengan nilai $135.000.000 dalam lelang yang diselenggarakan di tahun 2006 dan dimenangkan oleh Ronald lauder di Ney York City, pada saat ini lukisan ini sudah seharga $155.800.000.

4. Potrait Of Dr. Gachet

Lukisan yang satu ini adalah hasil karya seniman asal negeri Belanda bernama Vincent Van Gough dengan objek lukisan potrait dari Dr. Gachet. Lukisan ini sukses diselesaikan oleh Van Gough sejak tahun 1890 di Auvers dan dilelang dengan harga $82.500.000. Untuk saat ini lukisan ini sudah mencapai harga  $149.000.000. Pembeli pertama lukisan itu adalah Saito, karena sayangnya ia pada lukisan itu saat ia meninggal di tahun 1996 sebelum kematiannya ia berpesan bahwa lukisannya jangan sampai ikut dikremasi dengannya.

5. Dance at le moulin de la Galette

lukisan yang menampilkan keramaian dari sebuah pesta dansa yang berlangsung di minggu sore di daerah la galette Moulin sebuah distrik di Montmatre paris. Lukisan ini  dihasilkan oleh seorang seniman asal Perancis yang bernama Pierre Auguste Renoir pada tahun 1876.

Dari hasil pengamatan beberapa orang harga dari lukisan tersebut diperkirakan bernilai $141.000.000. Pada saat ini lukisan Dance at le moulin de la Galette berada di museum Orsay, Paris Perancis. Lukisan ini memiliki dua versi besar dan kecil.

6. Boy With a Pipe

Boy with a Pipe atau bisa diartikan seorang anak laki-laki dengan pipa adalah salah satu lukisan yang dihasilkan oleh Pablo Picasso. Lukisan ini menggambarkan seorang bocah laki-laki dengan baju berwarna biru yang sedang memegang sebuag pipa ditangan kirinya dan di kepalnya anak laki-laki tersebut memakai rangkaian bungan yang indah.

Lukisan ini dibuat diatas kanvas berukuran 39,32 inci atau 100 x 81,3 centi meter. Menurut informasi dari berbagai sumber lukisan ini terjual dengan harga USD 131,1 juta.

7. Three Studies Of Lucian Freud

Lukisan karya Francis Bacon ini merupakan karya legendaris di tahun 1969. Pelukis yang merupakan asli dari tanah Inggris ini melukis potret freud yang digambarkan duduk diatas kursi dengan tiga engle yang berbeda-beda.pada tahun 2013 silam lukisan karya Francis Bacon terjual dengan nilai USD 145.000.000.

8. Le Reve

Lukisan yang mengantongi salah satu lukisan termahal didunia adalah lagi-lagi hasil karya Pablo Picasso yang dibuat pada tahun 1932. Lukisan ini menggambarkan tentang seorang wanita berkewarganegaraan Spanyol  dan berusia 22tahun. Lukisan yang mengusung judul le reve ini dilukis diatas kanvas berukuran  51 x 38 inci atau 130 x 97 cm. Pada tahun 2013 karya ini terjual seharga USD 158.5juta.

9. The Card Players

Lukisan ini dibuat oleh Paul Cezanne pada tahun 1980. Lukisan ini menggambarkan dua orang petani yang sedang merokok dan bermain kartu. Dulunya lukisan ini dimiliki oleh raja ekspedisi Yunani George Embiricos. Lukisan ini kemudian dibeli oleh kelurga kerajaan Qatar seharga USD 274juta. Pada awalnya ini adalah lukisan paling mahal sedunia sebelum dikalahkan oleh lukisan milik Paul Gauguin. Harga lukisan $273 juta. Lukisan termahal di dunia ini diciptakan oleh pelukis asal Perancis bernama Paul Cezanne.